Sudah cukup lama nampaknya saya tidak menulis di blog ini lagi. Tidak ada waktu, tapi sebenarnya bukan. Banyak sekali saya memiliki ide untuk menulis, namun seperti tidak ada kesempatan bagi saya menuangkan isi pikiran ini dengan mudahnya. Pertimbangan lain terkadang membuat enggan untuk menulis berbagai hal. Akhir-akhir ini saya disibukkan dengan suatu kegiatan yang saya sukai.
Hampir beberapa bulan saya menggeluti Robotics Programming. Menjadi programmer robot tidak semudah yang dibayangkan. Banyak sekali kemungkinan-kemungkinan error yang sangat sulit diterka. Seorang programmer robot harus memahami seluk beluk kondisi robotnya agar mampu mengendalikan dan melakukan kontrol yang tepat terhadap aksi robot. Sebagai pemula, semuanya saya lakukan dengan berlandaskan pemahaman logika dan alur dasar pemrograman. Hal inilah yang membuat saya kesulitan. Tapi hal ini teratasi karena pekerjaan yang saya lakukan adalah dengan banyak mencoba. Mungkin saya tidak habis pikir jika saya dituntut membuat program yang langsung jadi dan robot mampu bernavigasi sempurna.
Jenis programming yang saya lakukan sangat mendasar. Saya hanya membuat program yang berjalan secara sekuensial di mana tiap baris program disesuaikan dengan lokasi di mana robot berada. Hal ini memang tidak memuaskan. Dengan begini robot tidak nampak "cerdas", dan ini seperti dikendalikan (meskipun tidak tampak secara langsung). Sebelumnya yang saya bayangkan robot diprogram dengan model autonomous yang benar-benar murni. Namun memang setelah saya pikir kondisi ini sangat sulit dicapai. Salah satu yang mungkin sepertinya untuk model seperti itu adalah menggunakan algoritma Artificial Neural Network atau Fuzzy Logic. Mungkin juga bisa menggunakan Genetic Algorithm, Evolutionary Algorithm dan algoritma modern lainnya. Entah saya mau mempelajari ini semua kapan. Tapi semuanya membuat saya makin tertarik untuk terus berlanjut menjadi seorang Roboticist.
Berbicara semua algoritma itu hanya bersifat umum saja. Sebenarnya banyak spesifikasi tugas robot yang sifatnya khusus. Misalnya bagaimana robot bisa mengenali suatu ruangan. Istilahnya robot mampu untuk melakukan mapping. Pemetaan suatu ruangan di mana robot berada merupakan hal yang sangat penting karena umumnya wilayah jangkauan robot berada pada tempat yang terbatas. Dengan demikian robot mampu bergerak ke mana saja dengan kondisi yang dikenalinya. Sama seperti kita ketika tahu suatu tempat yang kita hapal seluk beluk lorong jalannya. Sehingga pada saat kita berada pada posisi tertentu kita bisa tahu jalan mana untuk menuju posisi lainnya. Hal ini tentunya sama dengan robot yang kita program. Mungkin bagi mereka yang tertarik bagaimana robot bisa melakukan map-matching dengan akurat bisa mencari lebih lanjut tentang "Particle Filter".
Masih banyak tentunya apabila kita berbicara tentang robot. Robotika adalah disiplin ilmu yang luas dan hampir mencakup banyak keilmuan. Sederhananya dalam robotika mungkin bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu Mechanics, Electrics, dan Softwares. Cabang lainnya yang lebih umum mungkin adalah Mechatronics. Sekarang ini yang sedang populer di kalangan para Roboticist adalah bagian Softwares mencakup Artificial Intelligence (AI). Ini adalah inti bagaimana membuat robot bisa menjadi "cerdas" dan harapannya sebuah robot di masa depan akan memilikinya.
2 comments:
Keren!
Tahukah saripudin?
Bagi saya, robotika dan otomatisasi merupakan kunci revolusi sosial kita.
Saat robotika dan otomatisasi sampai ke tahap dimana pekerjaan kasar manusia mampu ditanggulangi robot, kelas-kelas sosial yang Karl Marx sebut-sebut tak lagi menjadi relevan. Komunisme tidak lagi menjadi bahaya laten.
Meski begitu, ada kunci lain yang juga menjadi syarat utopia itu; kontrol kelahiran.
Mungkin bukan hanya pekerjaan kasar yang dapat ditanggulangi robot, pekerjaan halus seperti berpikir dan melakukan pemecahan masalah bisa jadi di masa depan nanti robot akan memilikinya. Apalagi bidang kecerdasan buatan yang kini makin berkembang seiring kemampuan komputasi yang semakin mumpuni.
Kontrol kelahiran,, hmm saya rasa sangat sulit untuk melakukannya, ini menyangkut sifat dan naluri manusia :)
Post a Comment