Banyak sekali hal-hal yang muncul di pikiran saya. Semuanya berhubungan dengan aplikasi dari bidang soft-computing yang sekarang dan kedepannya saya ingin pelajari. Diantaranya adalah Fuzzy Logic, Artificial Neural Network, dan Evolutionary Algorithm. Ketiga ilmu Kecerdasan buatan ini sangat penting dalam dunia Control Engineering, termasuk robotika didalamnya.

Fuzzy logic, sebuah cara menghampiri bentuk lain dari logika yang kaku. Dengan fuzzy logic setiap keadaan bisa kita buat memiliki tingkatan tertentu yang dimasukkan dalam himpunan fuzzy. Entahlah, saya sendiri masih bingung dengan penerapan lebih jauh tentang fuzzy logic ini. Namun yang pasti banyak teknologi cerdas yang kini berbasiskan fuzzy. Dalam dunia nyata sangat diperlukan untuk menyederhanakan model dan sistem yang ada pada alat tertentu.

Artificial Neural Network, atau jaringan syaraf buatan adalah sebuah teknik menganalogikan proses komputasi dengan sistem syaraf yang ada pada makhluk hidup. Proses komputasi ini adalah usaha untuk menghasilkan output yang kita inginkan dari sebarang input. Hal yang paling sederhana mungkin mirip dengan suatu pemetaan. Namun yang membedakan dengan pengunaan jaringan syaraf tiruan ini, proses pengubahan input dan input bukan didasarkan pada korespondensi satu-satu antara input dan output, melainkan terjadi secara alami lewat proses komputasi. Proses pengubahan input dan input bisa sedemikian rupa dengan proses penyesuaian bobot.

Kemudian mengenai Evolutionary Algorithm, yaitu suatu teknik algoritma yang mengikuti prinsip perkembangan makhluk hidup secara biologis untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya di alam. Menyangkut hal proses seleksi alam yang terjadi selama berlangsung proses evolusi makhluk hidup. Hal yang sedikit saya ketahui, dengan algoritma tersebut proses pembentukan kode program dilakukan secara otomatis oleh algoritma itu sendiri. Program seakan-akan bisa membentuk tingkah lakunya sendiri berdasarkan informasi dari luar yang diterima sebagai input. Penyesuaian ini memunculkan proses pemilihan terhadap kondisi yang ada pada proses seleksi. Dari hasil pilihan-pilihan itu kemudian merubah bentuk program secara alami seperti layaknya mutasi yang terjadi pada makhluk hidup. Dengan demikian algoritma menjadi dinamis dan berubah tergantung kondisi yang dihadapi.

Ya, begitulah pemahaman saya yang masih sedikit mengenai beberapa topik di dunia Artificial Intelligence yang sangat luas. Menurut saya, ketiga bidang soft-computing itulah yang nantinya akan membuat sebuah mesin dapat berpikir, yang pada akhirnya membantu manusia dalam melakukan proses sintesis pengetahuan, pengambilan kesimpulan, dan membuat sebuah keputusan. Namun entahlah, apakah hal ini akan terjadi sedemikian rupa dengan apa yang saya bayangkan. Kreasi Tuhan terhadap kemampuan manusia untuk menggali secara potensi tentang dirinya tidak terbatas. Akankah mungkin mesin ciptaan manusia itu akan menandingi kemampuannya (manusia sendiri) dalam hal berimajinasi melalui fantasi pikiran dan menghasilkan karya-karya besar di segala bidang. Namun terlalu cepat bagi saya untuk menjawab hal itu semua, karena saya sendiri pun baru mengenal bidang kecerdasan buatan tersebut dalam kulit luarnya saja. Manakala saya masuk kedalamnya secara lebih dalam, mungkin imajinasi saya akan terbatas dan mengatakan semuanya tidak mungkin; atau malah terbalik, mungkin saya mengatakan hal tersebut akan terjadi.