Tidak sengaja saya melihat weblog seorang dosen dan menemukan video perkuliahan di MIT untuk mata kuliah Circuit and Electronics. Dari sana saya baru menyadari kemampuan manusia dalam melakukan abstraksi dan penyederhanaan-penyederhanaan yang tidak disangka akan sangat besar bagi kemajuan teknologi abad ini. Di sini mungkin saya akan berbagi sedikit mengenai ulasan mengenai video perkuliahan itu dari perspektif saya sebagai seorang 'sophomore' di Teknik Elektro.

MIT, ya kita tahu semua, Massachuset Institute of Technology adalah sebuah universitas terkemuka di dunia dalam bidang engineering. Salah satu Fakultasnya, EECS atau Electrical Engineering and Computer Science merupakan Fakultas yang telah banyak menciptakan orang-orang yang ahli di bidang elektro dan komputer. Penyusunan kurikulum di sana memang sangat bagus bagi mereka yang memulai belajar ilmu elektro dari dasar. Dosen-dosen yang ahli pada bidangnya dan apalagi sangat berkompeten dalam mengajar, membuat mahasiswa di sana menjadi lebih tertarik untuk mendalami materi perkuliahan. Meminjam ungkapan seorang bahwa cara mengajar yang bagus bagi seorang guru adalah membuat para murid-muridnya menjadi lebih penasaran dan ingin tahu tentang apa yang mereka pelajari, ternyata hal ini diterapkan dosen MIT pada video kuliah tersebut.

Saya sendiri pun dibuat penasaran tentang begitu cepat dosen di video kuliah itu memberikan suatu pemaparan materi yang menurut saya begitu lengkap. Dengan gambaran sederhana, meskipun tidak detail, cukup memberikan alur dan proses belajar dari tingkatan-tingkatan materi yang ada pada mata kuliah berbeda. Seperti misalnya pemaparan pertama mengenai data-data pengamatan yang diperoleh dari alam berupa hubungan arus dan tegangan. Data menunjukkan hasil yang berpola dan nampak ada korelasi satu sama lain. Kemudian meningkat dengan generalisasi sebuah formula, dan akhirnya lahir Hukum Ohm yang menyatakan hubungan arus dan tegangan ditandai dengan adanya hambatan atau resistansi yang melaluinya.

Dari dunia listrik pada awal mulanya terpecah menjadi dua, dunia analog dan dunia digital. Pada dunia digital, besaran listrik yang digunakan bersifat diskrit, hanya mengenal satu atau nol. Namun jangan disangka, ternyata hubungan satu dan nol inilah yang mengantarkan manusia pada penemuan komputer. Kemudian pada dunia analog berperan penting pada penemuan operational amplifier, filter, power supply dan lain-lain.

Sebuah perangkat komputer bekerja dengan cara memanipulasi angka satu atau nol saja melalui serangkaian operasi dan instruksi. Dulu mungkin saya agak tidak percaya dengan analogi semudah itu. Tapi lama-kelamaan saya menyadarinya. Ternyata keajaiban itu benar-benar terjadi.

Nampak disini bahwa Teknik Elektro dan Ilmu Komputer nampak seperti sebuah tingkatan yang berbeda namun satu rupa. Ilmu Komputer kalau kita lihat adalah bidang yang muncul karena perkembangan Teknik Elektro itu sendiri dengan mengenal bahwa listrik dapat dapat merepresentasikan keadaan satu atau nol. Namun seiring percepatan luar biasa perkembangan era komputer zaman ini, banyak orang yang kurang menyadari dibalik semuanya hanyalah keadaan satu atau nol.

Kesimpulannya, Teknik Elektro dan Ilmu Komputer saling berkaitan. Tidak salah pilihan salah saya untuk memilih Teknik Elektro sebagai bidang studi saya. Meskipun dulu juga ada keinginan untuk masuk ke Ilmu Komputer, namun ternyata di bidang yang saya pilih sekarang berhubungan juga. Ya seperti menyelam minum air.