Salah satu hal yang sangat menjengkelkan adalah kesalahan dalam membuat board PCB. Beberapa kali saya mengalami hal ini. Ya karena akibat kesalahan tersebut memerlukan waktu yang lama untuk melakukan troubleshooting. Jika saya menyadarinya sejak awal mungkin kesalahan tersebut tidak terjadi. Seperti misalnya kesalahan pemasangan jalur, kesalahan penempatan komponen, kesalahan penggunaan footprint, dan lain-lain. Agar sistematis, saya membaginya menjadi dua. Pertama pre-processing error dan kedua post-processing error.
Pre-processing error dari definisi saya adalah kesalahan yang terjadi pada saat layout PCB belum diproduksi. Kesalahan ini meliputi baik pada saat membuat skematik ataupun pada saat routing layout PCB.
Untuk tahap pembuatan skematik ada beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan
- Pemasangan antar komponen dan wiring yang tersambung harus dipastikan menyatu. Jika tidak menyatu menyebabkan saat dipindahkan ke dalam layout PCB tidak terbentuk node sambungan. Akibatnya? ya tentu hal yang kita tersambung tetapi kenyataannya tidak. Kesalahan ini kelihatan sangat sepele namun sangat sulit untuk dideteksi pada saat troubleshooting. Beberapa kali saya pengalaman dengan kesalahan seperti ini. Dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi.
- Selalu pastikan koneksi antar pin skematik terhubung dengan benar dan tidak saling tertukar. Apa jadinya jika VCC dan GND terbalik? komponen dijamin rusak.
- Jika terdapat dua board pada satu sistem yang dibuat, pastikan hubungan di konektornya adalah benar dan sesuai urutan. Seringkali saya tidak memperhatikan urutan antar kaki-kaki board dan ini sangat menjengkelkan. Solusinya yaitu dengan penambahan board untuk ekstensi konektor,
Kemudian untuk tahap pembuatan layout PCB, yaitu
- Terlalu banyaknya jumlah komponen elektronika yang beragam dan ketidaklengkapan libary footprint pada software untuk membuat PCB menjadi salah satu motivasi saya membuat footprint sendiri. Saya terbiasa menggunakan Protel 99 SE (sekarang Altium) untuk desain PCB dan memang disana library-nya banyak yang kurang. Dokumentasi di internet juga tidak memadai karena kebanyakan orang-orang menggunakan software yang tidak sejenis seperti Eagle atau OrCAD untuk desain PCB.
Dalam membuat footprint, satu hal yang sangat perlu diperhatikan yaitu memastikan ukuran footprint yang dibuat cocok untuk komponen yang dipasang pada PCB. Untuk melakukan penyocokannya yaitu mengukur dengan teliti jarak kaki dan lebar komponennya. Salah satu hal yang mudah untuk memastikan footprint yang dibuat adalah dengan mencetaknya ke kertas dan memastikan langsung komponen yang dipasang. Hal yang membutuhkan waktu lama tetapi sangat pasti komponen terpasang sempurna pada PCB. - Perhatikan ukuran hole yang dibuat ukurannya harus sedikit lebih besar sehingga komponen dapat masuk dengan mudah. Komponen yang paling menjengkelkan menurut saya adalah dioda schootky atau dioda ber-ampere besar. Ukurannya panjang dan diameter kakinya lebar sehingga sering tidak masuk pada komponen. Akhirnya lubang dioda sering saya bor secara manual atau dibuat menggantung pada bagian bawah PCB.
Itulah beberapa pre-processing error yang masih hangat dikepala saya dan sering terjadi sampai sekarang.
Setelah pre-processing error, yang kedua adalah post-processing error yaitu kesalahan setelah PCB selesai diproduksi, kesalahan meliputi,
- Jika memesan PCB ke Spectra, Multi Karya, atau tempat lainnya pastikan keinginan kita sesuai yang dipahami oleh tempat jasa tersebut. Seperti misalnya pemasangan masking, lettering, through hole dan lain sebagainya. Apa yang terjadi jika seperti ini?
Board PCB tanpa Lettering
Sempat kaget juga, ya apa boleh buat. Untuk kesalahan yang terjadi cuma tanpa lettering. Bagaimana kalau tidak terpasang through hole, board ini saya lempar ke laut saja hehe.
- Pastikan pemasangan komponen saat disolder pada posisi yang benar, jangat salah tempat atau terbalik polaritasnya (kapasitor, LED, dioda, dll). Cek atau periksa kembali datasheet jika diperlukan untuk melihat referensi pin-nya. Ini biasanya untuk pemasangan transistor, IC atau komponen dengan kaki yang jumlahnya banyak.
- Cek sambungan (short-circuit test) untuk board PCB setelah selesai disolder. Bersihkan selalu tembaga-tembaga yang menempel di PCB karena penggunaan lotfet. Hal yang paling penting adalah menjaga hubungan power (VDD, VCC) selalu terpisah dengan GND. Karena jika tersambung akan muncul arus yang besar dan sudah tentu merusak komponen.
- Selalu menyiapkan senjata pengangkat timah solder dan solder wick untuk bertarung (baca: menyolder). Sebagai informasi, pastikan solder wick yang digunakan bermerek 'Solder Wick' karena pengalaman menggunakan yang lain tidak membuat timah menempel. Penggunaan solder wick biasanya saat menyolder IC SMD.
Ya itulah sedikit tips dari saya. Tips ini saya buat untuk selalu mengingatkan saya untuk selalu teliti untuk membuat board PCB. Untungnya setiap ada kesalahan bisa tetap diperbaiki. Tetapi saya selalu menantang diri saya untuk satu kali membuat, langsung sempurna, namun ternyata itu sulit. Revisi adalah salah satu solusi untuk menampilkan kesempurnaan. Oleh karena itulah revisi-lah kelakuan dan tingkah laku anda, mumpung sekarang masih dibulan Ramadhan, guna mencapai sempurna dengan definisi masing-masing (halah.. ga nyambung)
Semoga bermanfaat..
Karya Seni saya |
*Tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi, jika terjadi kesalahan atau pun hal yang kurang berkenan harap maklum adanya.
6 comments:
wah mantep ni psotingannya din
lain kali ajarin routing donk, hehe
wah, mantap.. nambahin aja kalo lebar jalur semakin kecil <0.3 mm, jarak antar jalur harus diperhitungkan banget, apalagi dengan frekuensi yang semakin besar.
sip lah, kalo gitu ajarin gw inventor ya..
hmm.. ada penjelasan secara fisika-nya ga nih @Anonymous
saya belum pernah pengalaman tentang hal ini. Kebetulan main frekuensi tinggi cuma di jalur crystal untuk mikon saja.
mantap gan.. saya baru paham
terima kasih, semoga bermanfaat
Post a Comment