Pada poin-poin berikut merupakan Hakikat Takdir yang saya pahami saat ini
1. Semua sudah direncanakan oleh Allah SWT, segala kemungkinan apa saja yang akan terjadi di masa depan sejak awal mula penciptaan alam semesta ini.
Ibarat sebuah kejadian atau kondisi (takdir) direpresentasikan dalam angka (1,2,3) maka kemungkinan dari tiap semuanya sudah tercatat oleh Allah, sebagai contoh kemungkinan (1), (1,2), (1,3), (1,2,3), (1,3,2) dll dengan jumlah kemungkinan adalah kombinasi dari semua angka tersebut.
Takdir -> state/kondisi dari kemungkinan
Qada -> semua kemungkinan
Qadar -> pilihan kemungkinan
Contoh :
Misalkan
1. lapar
2. makan
3. tidur
4. bekerja
Si A tiba-tiba lapar, karena ada desakan tertentu dia melanjutkan pekerjaan. Tetapi karena lelah kemudian dia terlelap tidur, dan ketika baru bangun menyadarinya perut sangat keroncongan dan kemudian A baru makan. Sehingga pilihan kemungkinan yang terjadi adalah (lapar, bekerja, tidur, makan). Apa efeknya? si A maka masuk angin karena telat makan.
Ini baru contoh yang sangat kecil dari berjuta-juta kemungkinan yang terjadi dalam dunia ini.
Inilah adalah pemahaman menurut saya mengenai Takdir, Qada dan Qadar secara sederhana.
2. Manusia mempunyai fitrat kehendak bebas (free will) sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya seperti apa yang sesuai yang diinginkan. Jadi pemahaman bahwa kalau kita sudah ditakdirkan oleh Allah untuk mengalami kejadian tertentu adalah salah (konsep pre-destination). Seperti contoh : Jodoh sudah di tangan Tuhan, terus kalau kita tidak berusaha dan mencarinya apakah jodoh tersebut akan datang tiba-tiba ?
3. Pemahaman Takdir yang benar dapat mengantarkan kaum muslimin untuk benar-benar mengerti Hakikat Doa
4. Dengan Doa, Allah mampu mengubah keputusan-keputusan yang kita ambil untuk menjalankan "pilihan kemungkinan" yang terbaik untuk kita. Ini adalah hal yang mudah bagi Allah, bukan? karena Allah sudah mengetahui "segala kemungkinan" yang terjadi pada hambanya, maka ini pasti perkara yang mudah bagi Allah. Lantas pertanyaan selanjutnya, bagaimana kedekatan kita kepada Allah? sejauh mana kita telah mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangannya? Ini bisa menjadi renungan kita masing-masing.
5. Apa-apa yang kita inginkan dan impikan dibatasi oleh penjara pikiran kita. Kalau kita ingin berusaha menjadi pintar atau menjadi kaya tentu kita dapat menjawabnya masing-masing bukan? apa-apa yang mesti dilakukan dan dikerjakan. Pertanyaan selanjutnya, kadang penyakit malas yang menimpa atau masalah-masalah lain yang muncul, maka dari itu berdoa adalah kuncinya ditambah dengan usaha dan tekad kita. Allah akan mengarahkan kepada pilihan-pilihan yang terbaik dengan segala kelebihan dan kekurangan kita. Ibarat sebuah algoritma mencari jalur terdekat dari sekian pilihan jalur atau mencari titik paling optimum untuk mendapatkan hasil maksimal maka Allah mempunyai algoritma terbaik untuk mencari solusi permasalahan yang kita hadapi.
Doa terbaik itu adalah :
"Tunjukilah kami pada jalan yang lurus" (Q.S Al-Fatihah 6)
Apapun itu keinginan kita dan obsesi yang kita lakukan jika Allah meridhoi-Nya maka kita akan diberikan panduan untuk mendapatkan hasil terbaik.
6. Mengapa kita mesti bersyukur dengan apa yang kita peroleh? ini wujud rasa terima kasih kita kepada Allah yang telah mengarahkan kita untuk sampai pada titik kemungkinan takdir yang kita capai. Apa yang baik datangnya dari Allah dan yang buruk dari kita sendiri, jadi tetap bersyukur sebagai energi untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini.
7. Saya percaya akan rencana Allah dan saya tahu bahwa rencana Allah semuanya baik, namun mengapa ada kejahatan, kesengsaraan, kedukaan, kesedihan dan lain-lain yang muncul di muka bumi ini?
Dengan mengetahui segala kemungkinan yang terjadi dan juga segala kompleksitas teramat tinggi dimana tiap-tiap manusia beragam tingkat keimanannya, ini menurut saya adalah hal yang wajar sehingga muncul kondisi-kondisi tersebut. Ini bukan rencana Allah untuk memunculkan kesengsaraan atau hal-hal negatif. Ini adalah akibat pilihan kita sendiri, pilihan hambanya yang paling terbaik bagi yang beriman kepada Allah, untuk kita alami apapun itu.
“Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana.” (Q.S Ali Imran: 54)
"Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah : 216)
"Apakah manusia menyangka, bahwa mereka akan dibiarkan berkata, “Kami telah beriman” dan mereka tidak akan diuji ?" (Q.S Al-Ankabut 3)
"Dan pasti akan Kami menguji kamu dengan sesuatu ketakutan dan kelaparan, dan kekurangan dalam harta dan jiwa dan buah-buahan; dan berikanlah kabar suka kepada orang-orang yang sabar" (Q.S Al-Baqarah : 156)
Kejahatan itu bukan sesuatu eksistensi yang benar-benar terwujud dan independent, itu sebenarnya muncul karena kondisi ketiadaan kebaikan. Sepertinya halnya kegelapan? mengapa muncul kegelapan, karena tidak adanya cahaya. (kalimat ini yang sering muncul ketika ada pertanyaan mengapa ada kejahatan di dunia ini (http://www.godsdirectcontact. or.id/news/news163/web1.htm) yang konon dijawab oleh Einstein (saya masih belum tahu persis apakah benar Einstein atau bukan), ada juga di kutipan buku Wahyu, Rasionalitas, Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran tentang bahasan menenai Masalah Penderitaan hal 181, https://drive.google.com/file/ d/ 0B3tXDMEoe9XJcjNuWVpiOUltVEE/ view?usp=sharing)
Jika Allah mau semuanya beriman maka mudah bagi Allah
"Dan jika Dia menghendaki niscaya Dia memberi petunjuk kepada kamu sekalian.” (Q.S Al-An'aam 150)
"Dan sekiranya Tuhan engkau menghendaki, niscaya orang yang ada di bumi akan beriman semuanya. Apakah engkau akan memaksa manusia hingga mereka menjadi orang beriman ? “ (Q.S Yunus 100)
"Apakah orang-orang yang telah beriman belum mengetahui, bahwa sekiranya Allah swt. menghendaki niscaya Dia memberi petunjuk kepada manusia semua ?" (Q.S Ar-Rad 32)
"Dan, sekiranya Kami menghendaki, tentulah Kami dapat memberikan kepada setiap jiwa petunjuknya" (Q.S As-Sajdah 14)
"Dan jika Allah swt. menghendaki niscaya Dia akan menjadikan kamu satu umat.." (Q.S Al-Maidah 49)
Mengapa ini mudah bagi Allah? karena Allah tahu semua kemungkinan yang akan terjadi dan dapat mengatur sesuai kehendak-Nya
Mudah-mudahan pemahaman ini lebih mengingatkan saya khususnya untuk senantiasa lebih banyak berdoa dan bersyukur sebagai wujud penghambaan kepada Allah.
"Hanya Engkau kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan" (Q.S Al-Fatihah : 5)
Aamin ya rabbal 'Alamiin
Referensi :
Iman Kepada Qadha dan Qadar, http://ahmadiyah.id/islam/rukun-iman/iman-kepada-qadha-dan-qadar
Belief in Taqdeer, http://whyahmadi.org/objections-raised/belief-in-taqdeer.html
0 comments:
Post a Comment