Pernahkah Anda mempelajari kalkulus, salah satu cabang ilmu matematika yang mempelajari konsep tentang pendiferensialan dan pengintegralan? jika sudah berarti Anda akan lebih mudah konsep yang saya tuliskan dalam artikel ini, tapi jika belum tidaklah apa-apa, sebab hal yang saya ingin sampaikan ini adalah suatu konsep mengenai hidup, konsep yang memang sudah dikenal dan diketahui oleh banyak orang. Hal apakah itu? sebelum saya menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu saya menilik konsep matematika yang berhubungan erat dengan makna sebenarnya dari konsep itu.
Pada awal paragraf saya menyinggung sedikit mengenai topik matematika yaitu konsep pendiferensialan dan pengintegralan. Dalam matematika, terdapat banyak sekali fungsi-fungsi yang sering digunakan dalam aplikasi ilmu pengetahuan seperti yang paling dasar adalah fungsi aljabar baik dalam bentuk biasa maupun pecahan, kemudian fungsi trigonometri dengan variasinya, fungsi logaritma, fungsi eksponen, fungsi hiperbolik dan lain-lain. Selain itu terdapat fungsi yang lebih kompleks dimana setiap elemen fungsi adalah gabungan dari fungsi-fungsi yang ada, misalnya fungsi aljabar yang digabung dengan fungsi trigonometri bahkan sampai digabung dengan fungsi logaritma. Semakin variatif bentuk fungsi tersebut, semakin kompleks dan rumit fungsi itu untuk diproses dan dianalisis.
Salah satu proses dan analisis fungsi itu dilakukan dengan mendiferensialkan dan mengintegralkannya. Dalam penjelasan selanjutnya saya akan menggunakan kata menurunkan fungsi darida mendiferensialkan fungsi, juga kata menaikan daripada mengintegralkan, dengan maksud agar konsep yang saya sampaikan lebih mudah dipahami. Saya akan menjelaskan secara langsung, tanpa bukti yang panjang dan rumit, bahwa setiap fungsi yang ada dengan segala bentuk dan kekompleksannya pasti semuanya bisa diturunkan. Hal ini dapat dijelaskan dengan mudah menggunakan konsep dan cara yang umum digunakan untuk menurunkan fungsi seperti metode perkalian, pecahan dan turunan substitusi fungsi. Namun hal ini tidak berlaku untuk menaikan suatu fungsi karena tidak semua fungsi bisa dinaikan. Kalaupun bisa, itu memerlukan teknik dan metode yang sulit untuk mencari solusinya. Mengapa demikian? saya, sebagai orang yang baru terjun dalam matematika masih merasa sulit menerangkan hal ini, tapi yang paling penting tujuan saya menulis hal ini adalah untuk menyampaikan gagasan saya ketika berpikir bahwa matematika penuh dengan filosofi dan hakikat hidup.
Dalam hidup yang kita alami ini, sebenarnya terdapat kemajuan dan kemunduran. Untuk bisa maju kita harus berusaha sekuat mungkin, sekuat tenaga, disertai pencurahan segala pikiran untuk bisa mencapainya. Seperti halnya menaikan suatu fungsi, banyak cara dan metode yang harus dilakukan agar solusi akhir diperoleh. Mungkin juga gagal untuk bisa maju karena seperti halnya suatu fungsi yang tidak bisa dinaikan. Sejalan juga dengan halnya jika kita ingin mengalami kemunduran. Untuk menjadi lebih buruk dari sekarang lebih mudah dibandingkan menjadi baik agar diri kita bisa lebih maju. Kemunduran bisa kita capai dengan mudah bahkan adakalanya datang tanpa disadari dalam kehidupan kita. Seperti halnya penurunan suatu fungsi yang bisa dilakuakn terhadap bermacam-macam fungsi dalam bentuk apapun.
Jadi, itulah sedikit konsep yamg saya maksudkan sebelumnya, bahwa untuk bisa lebih maju dari sekarang kita harus berusaha keras, pantang menyerah. Dan untuk menjadi mundur ternyata terjadi sangat mudah. Oleh karena itu kita harus mencegah dan menghindari hal-hal apa saja yang membuat kita mundur, menjadi lebih buruk dari hari kemarin. Karena perjalanan hidup sejatinya adalah bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya
Terlepas dari itu semua, ternyata matematika memberikan kita suatu petunjuk hidup, petunjuk yang membuat kita selalu bergairah dan termotivasi dalam melakukan sesuatu hal yang berguna bagi siapapun.
Terinspirasi ketika saya kesulitan mencari integral suatu fungsi. Ketika kesulitan saya muncul, saya membaca buku Kalkulus mengenai pengintegralan. Ternyata saya baru tahu, tidak semua fungsi bisa diintegralkan kedalam fungsi elementer, alias tidak ada integralnya sebaga fungsi yang eksplisit
4 comments:
nice post...!
setuju...
memang harus lebih hati-hati dalam meng-integral dari men-diferensial.
Meski demikian banyak juga kan fungsi-fungsi yang tidak punya turunan?
Salam...
Pasti ada pak Agus, tapi kan selama menurunkan suatu fungsi pasti tidak sesulit kita meng-integral/menaikan fungsi.
Btw, Pak Agus saya tidak tahu bentuk fungsi apa yang tidak bisa diturunkan?
Boleh lah pemikirannya untuk seorang anak SMA saat itu. :P
benar. .
Post a Comment