Kebanyakan dari kita sering menimbang perbuatan-perbuatan yang kita ingin lakukan Contoh sederhana ketika kita ingin makan. Ketika kita akan dihadapkan pada hidangan makanan yang akan dipersiapkan kita berpikir, "Makan apa yah?," kemudian kita menggumam, "Hmm... seberapa banyak makanan yang harus saya makan untuk memenuhi kebutuhan saya." Kebetulan waktu itu adalah tepat pada malam hari. Dan kita berpikir lagi, "Ini kan malam hari, saya harus makan sesedikit apa yang saya biasa makan. Ya betul sekali saya harus makan sedikit saja dan tidak terlalu kenyang karena bagus untuk kesehatan saya."

Seperti halnya juga kita dalam belajar. Tentu kegiatan yang satu ini memang sangat sulit dilakukan. Ini memang alamiah. Selalu banyak pertimbangan dan perdebatan antara keinginan kita apakah mau belajar atau tidak. Tetapi mau apalagi kita harus tetap belajar karena kebetulan kita besok akan ujian, akan mengajar atau menyiapkan materi presentasi untuk pekerjaan kita. Kita berpikir harus banyak belajar dan banyak mempersiapkan materi. Anda menggumam, "Materi yang banyak ini saya belum kuasai, saya harus segera mempelajarinya." Tetapi di sisi lain kita sering menimbang sesuatu, "Wah materi sebanyak ini apakah harus saya pelajari semalaman, pasti tidak mungkin dan kalau pun saya tetap memaksakan diri pasti hasilnya pun buruk."

Begitulah, sering kita menimbang antara kuantitas dan kualitas dari perbuatan-perbuatan kita. Seperti halnya berpikir tentang banyaknya sesuatu maka berarti kita berpikir tentang kuantitas. Sedangkan jika kita berpikir tentang bagus atau tidaknya sesuatu maka berarti kita berpikir tentang kualitas. Semua pikrian-pikiran itu timbul dari akumulasi seluruh pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki dan kita lakukan. Seperti contoh pada gambaran awal yang saya jelaskan pada paragraf pertama. Jika kita telah mengetahui bahwa makan terlalu kenyang pada malam hari membuat kita menjadi tidak sehat maka kita akan menghindarinya. Dan ini menjadi bahan pertimbangan ketika berpikir tentang kualitas terhadap sesuatu yaitu berpikir tentang kebaikan diri kita yaitu mengacu pada kesehatan kita sendiri.

Dan jika kita tahu bahwa proses belajar yang baik adalah bukan masalah banyaknya kita belajar maka kita akan menjauhi belajar terlalu banyak pada waktu yang singkat. Itu ketika kita berpikir kuantitas yang mengacu jumlah dari banyaknya sesuatu yang kita lakukan. Sekarang jika kita berpikir tentang kualitas dalam belajar tentu kita akan mempelajarinya satu-persatu, memahaminya secara detail, menghayatinya dan merenungkannya. Memang perlu waktu lama, tetapi inilah yang memberikan kualitas. Dan ini bukan masalah persiapan yang mendadak tetapi ini adalah suatu perencanaan yang tepat dalam kegiatan belajar kita. Tentunya kita semua memiliki keinginan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Sekarang tergantung kita, apakah kualitas atau kuantitas yang kita ingin pertimbangkan. Memang keduanya memberikan hasil yang baik, tetapi dari yang baik pun tentu ada yang paling baik, bukan?