Kadang-kadang terlalu pragmatis, tetapi juga realistis. Terkadang juga terlalu idealis, namun salah arah. Apalagi bertanya-tanya tanpa solusi, benar-benar misteri.

Argh... menggali kegaiban ditilik dari sudut ilmiah sangat menantang. Menyerah saja lebih bagus, betul sekali, apalagi memang tidak ada kemampuan menuju ke sana. Alasan yang menguatkan, tetapi selalu ada tanda tanya besar.

Kemunculan ide sesaat setelah mengetahui prinsip non-lokalitas, imbas akibat perbedaan pandangan terhadap sistem fisika oleh dua mazhab fisikawan Niels Bohr dan Albert Einstein dan akhirnya mengarah pada acara TV swasta.

Kenyataanya memang ada, malah dibuktikan secara ilmiah. Prinsip non-lokalitas itu benar-benar ada. Adalah percobaan John Clauser di Berkeley pada tahun 1978 dan percobaan Alain Aspect di Paris pada tahun 1982 yang menguatkannya. Percobaan tersebut menghasilkan fenomena aneh tentang fakta interaksi. Interaksi dalam kenyataan non-lokal bisa terjadi seketika (lebih cepat dari cahaya) dan dapat menghubungkan lokasi-lokasi tanpa melintasi ruang. Interaksinya juga tidak menghilang karena jarak.

Dan gaib itu memenuhi prinsip non-lokalitas.

Barangkali lebih cocok menganggap bahwa itu memang tidak bisa dijelaskan. Meskipun kita tahu bahwa semua hal dapat dijelaskan. Apakah sama saja itu menutup pikiran sendiri? Cuma ego yang ingin, tapi tidak ada kemampuan.

Dan akhirnya saya melupakannya...